
Pergerakanrakyat.com, Jakarta – IM57+ Institute menanggapi pernyataan Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputi yang meminta bertemu dengan penyidik KPK, Ajun Komisaris Besar Rossa Purbo Bekti. Rossa sebelumnya menyita ponsel Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat diperiksa sebagai saksi kasus Harun Masiku.
Ketua IM57+ Institute, M. Praswad Nugraha, mengimbau Megawati agar tidak terjebak dalam narasi individual yang membuat seakan ini soal Rossa. “Rekan saya Rossa saya jamin bekerja dengan benar dan lurus,” kata mantan Penyidik KPK ini kepada Tempo, Ahad, 7 Juli 2024.
“Justru yang harus dipertanyakan dalam situasi polemik seperti ini, pimpinan KPK ke mana?” ucap Rossa menambahkan.
Praswad menuturkan pimpinan KPK seharusnya tampil memimpin peperangan melawan korupsi dengan gagah berani. Oleh sebab itu, dia pun mempertanyakan mengapa saat situasi menjadi pelik malah penyidik pelaksana yang dimajukan ke depan.
“Seolah-olah Rossa tidak bekerja berdasarkan surat perintah, dan tidak ada yang memerintah,” tutur Praswad.
Menurut Praswad, persoalan seperti ini hanya menjadi giliran ketika pimpinan KPK tarik ulur penanganan kasus dan penegakan hukum sesuai arah angin politik.
Dia menilai justru PDIP sebagai partai politik pemenang pemilu sekaligus terbesar di Indonesia, harus ikut menggebuk segala upaya politik yang coba menjadikan KPK sebagai proxy war.
“Lembaga penegak hukum tidak boleh ikut turun di dalam gelanggang politik,” ucap Praswad. “Tugas PDIP untuk mencari aktor intelektual politik di balik ini semua.”
Sebelumnya diberitakan, Megawati membahas pemeriksaan Hasto oleh penyidik KPK di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Jumat, 5 Juli 2024. Hal ini dia sampaikan di hadapan kader-kader partainya.
Megawati menuturkan dirinya akan berani jika disuruh menghadapi Rossa. “Saya berani kalau umpamanya, suruh datang ke sini Rossa, suruh datang ngadepin aku. Loh, lah iya lah , gile (gila), orang yang bikin KPK itu saya loh, kok enggak diaku, loh, yo,” kata Presiden RI ke-5 ini.
Selain itu, Megawati mengaku kesal karena KPK menyita barang-barang milik Kusnadi yang merupakan Staf Hasto. Dia menyebut Kusnadi hanya warga biasa yang tidak memiliki pangkat.
“Enak saja yang korupsi didiemin (didiamkan) terus, orang ini gile (gila). Kusnadi itu sopo (siapa), pangkate opo (pangkatnya apa)?,” ucap Megawati.
Sumber : Tempo.co